Kamis, 05 Maret 2015

Mabuk salak PRONOJIWO


             Perjalanan kali ini masih berbasis PKL yang kami laksanakan di TNBTS. Setelah sekitar seminggu berada di Ranupani, ini saatnya kami berpindah lokasi. Kami yang kala itu sama sekali buta tentang lokasi yang akan kami tuju. Kami hanya tau nama lokasinya SPTN IV pronojiwo. Bagaimana kesana, apa yang ada disana, akan menemui siapa di sana, kami benar benar gak tau. 

Hari H perpindahan kami diisi dengan sendu. Bagaimana tidak, kami mulai menyukai ranupani, orang-orang yang membantu kami dan suasana desa nya yang amat menyenangkan. Penduduk desa yang ramah, tiap pagi disambut kabut pagi yang melingkupi ranupani. Ternyata setelah dinikmati, dinginnya ranupani itu bukanlah cobaan terberat, namun perpindahan ke lokasi baru yang terasa berat.

Pak Ningot bantu kami untuk nyari kendaraan ke Pronojiwo. Akhirnya karena keterbatasan kendaraan, kami jadi naik truk ke sana. Katanya pronojiwo itu jauh dari ranupani. Kami yang emang gak tau ya Cuma ngangguk ngangguk aja. Dan jadilah kami nyewa satu truk. Karena yang punya dibujuk sama pak ningot, dan mengingat anak PKL yang notabenenya gak punya duit banyak, akhirnya setelah pertimbangan yang cukup berat, akhirnya yang punya setuju kami bayar 700rb untuk truk nya itu. Kami sebenarnya kaget, tapi mau gak mau kami harus mau. Karena emang gak ada kendaraan lain. Setelah perpisahan yang singkat, perjalanan kami selanjutnya dimulai.

DI Truk

Bergerak dari ranupani, kami melewati hutan yang cukup luas. Nama hutan tersebut ireng-ireng. Kami sama sekali gak tau kalo di balik ranupani ada hutan alam yang begitu. Pohonnya besar-besar dan banyak yang berlumut, mungkin karena kondisi ketinggiannya yang membuat menjadi beriklim lembab. Banyak tumbuhan yang bahkan kami gak pernah lihat. Setelah agak lama melewati hutan, kami mulai masuk ke hutan bambu. Hutan ini bambunya cukup besar dan ketika kami memasuki arealnya, banyak bambu yang saling melintang di atas jalan, jadi kami seolah olah memasuki lorong bambu gitu. So amazing. Setelah melewati hutan, kami kemudian memasuki kawasan senduro. Yang kami lihat sih seperti umumnya kecamatan yang biasa sih.  Jalanan yang kami lalui itu gak sepenuhnya rata, kami tercampak campak di dalam truk nya. Belum lagi hujan yang melanda.

Setelah sekitar 2 jam lebih perjalanan yang kami tempuh, kami kemudian masuk ke daerah Pronojiwo. Sebelum memasuki kawasan, kami terlebih dahulu melewati sungai alirn lahar dingin gunung semeru, yang melintang di jembatan piket nol. Pemandangannya sangat amat apik, kece badai lah.  Setelah melewati jalanan yang belok belok, naikan, di pinggiran jurang, akhirnya kami sampai di pronojiwo. Kala itu disana lagi hujan. Kami yang notabenenya udah basah di jalan, sampai di kantor dengan basah kuyub dan lapar.
Orang pertama yang kami temui yakni ibu hartati. Ibu ini merupakan kepala seksi. Jago kan, ibu ibu bisa mimpin kantor seksi yang isinya laki semua. Kemudian ibu ini ngenalin kami sama pak dwi, pak teguh dan mas david. Mereka pada baik baik juga sih.

Perjalan pertama kami di pronojiwo yakni ke daerah resort candipuro. Hari ini kami direncanakan pengecekan pal batas. Lokasi yang kami tuju sangat amat ekstreem. Unutk menuju kesana, mobil yang dipakai harus sanggup untuk off road. Belum lagi jalanan becek dan licin karena kondisi hujan. Mobilnya pun sempat terperosok, setelah usaha yang cukup aot ditambah sopir off road yang berpengalaman yakni pak kustanto (polhut candipuro) kami pun terbebas dan bisa samapi ke lokasi dengan bemandikan lumpur. Setelah melakukan pengecekan pal batas, kami diajak ke pos pemantauan gunung semeru di gunung sawur. Karena kondisinya hujan dan berkabut, kami gak bisa ngeliat gunung semeru dari pos pemantauan ini. Daerah ini merupakan salah satu kunjungan wisata disana.

off roader candi puro

Hari kedua disana, kondisi cuaca sih cukup cerah. Kami dikasi tau kalau gunung semeru lagi keliatan. Kami semua kaget, kami baru tau kalo pronojiwo itu di kaki semeru :D .  kami pun heboh natap natap  di depan kantor seksi. Hari itu kami dikenalkan sama pak hendra. Bapak ini kepala seksi di kantor resort ranudarungan. Hari ini rencananya kami melakukan ekspedisi pencarian tanaman pronojiwo di resort tersebut. resort ini merupakan lokasi untuk pendidikan dan perlindungan plasma nutfah.

Sampainya di kantor resort kami dikenalkan ke beberapa pegawai resort. Kami kemudian ramai ramai ke hutan dekat ranudarungan untuk ekspedisi tanaman pronojiwo. Kami ke lokasi naik mobil ibu tati yang disopirin sama pak dwi. Jalannya masih ekstreem juga, walau tidak seekstreem jalan di candipuro. jalanan disana kalau udah mulai masuk ke lokasi masih berupa jalanan batu tambah tanah. Jadi banyak guncangannya.

Sudah nyampe ke ranudarungan, kami ngelihat danau kecil, yang katanya danaunya emang sedikit aneh, ketinggiannya bisa berubah. Jadi pas kami datang kesana, kondisinya lagi kering. Kering disini bukan dalam artian gak ada air. Kemudian kami mulai diajak masuk ke kawasan hutan. Siapa yang tau kalau di hutan itu banyak pacatnya. Syukurlah gak kena :D. Perjalanan untuk nyari pronojiwo itu gak ekstreem sih. Jalan hutan yang biasa aja. Setelah jalan sekitar setengh jam, udah nemu tuh tumbuhan pronojiwo. Kemudian pak hendra jelasin kegunaan tumbuhan pronojiwo tersebut, yang merupakan tumbuhan khas daerah disana. Dan memang Cuma adanya disana. Sebelum kami nyampe ke daerah tumbuhan tersebut, kami terlebih dahulu dikasi tunjuk bekas lodge (tempat tinggal) orang belanda jaman dahulu.

expedisi pronojiwo

Setelah puas di ranudarungan kami kemudian ke kantor resort. Di kantor resort, mulai lah kami dikenalkan sama yang namanya salak pronojiwo. Dan memang, sejauh salak yang pernah aku makan, salak disana emang gak ada duanya. Ini merupakan jenis salak pondoh. Top markotop lah pokoknya. Kami jadi nagih. Dikasi lagi ya kami habisin, dikasi lagi ya habis lagi. Emang doyan :D.

ada pacatttt!!!

  Pulangnya dari sana kami lagi lagi dikasi salak sama pak teguh. Kali ini salak yang dikasi satu kantong besar. Kami senang sih. Hari hari makan salak aja. Ehh,, belum habis malah ditambah lagi. Ternyata yang dari doyan jadi mabuk salak :D.
Hari keempat, kami ngecek pal batas buatan jaman dahulu sama pak hendra dan tiap lewat kebun salak warga, kami dikasi salak. Sampai kami gak kuat lagi. Tapi mau gak mau mesti dimakan. Tiap ada salak yang jatuh dari tangan, orang yang ngejatuhin dikasi hukuman harus makan tuh salak yang jatuh. Mulut pun sampai kepenuhan karena salak. Yang di kamar belum habis, eh malah nambah lagi.

salak pertama

Di ranudarungan kami juga sempat ke lokasi PDAM disana yang sumber airnya dai ranu tersebut. awalnya kami mau pengamatan satwa sih. Katanya disana ada satwa lutung jawa. Kami pun semangat nih buat pengamatan satwanya. Sebelum ke lokasi kami ngelewati batu yang diukir jadi mirip ular. Sampai di lokasi, kami nungguin tuh satwa lutungnya. Tapi ya emang lagi apesnya, udah lama nungguin nyatanya gak ada yang nongol, satu pun gak ada. Mungkin lutungnya yang malah ngeliatin kami dari jauh. Ini mah pengamatan manusia oleh lutung -_-“.

Hari terakhir kami disana, gak ada kegiatan. Kami semua packing barang, sambil bersih bersih tempat nginap kami. Udah beres semua kami ngumpulin salak kami yang ada satu plastik lagi. Kami pilih pilih yang masih bagus. Sempat juga kami becanda, hisar kayak pedagang salak. Semua ngakak samapi sakit perut. Ehh udah selesai itu, malamnya kami baru berangkat diantar sama buk tati ke Tumpang, tepatnya ke rumah pak sarmin. Karena dari sana ntar kami ke lokasi ke tiga kami tepatnya ke cemoro lawang. Setelah pamit ke pak dwi, pak teguh sama mas david, kami berangkat deh J

Selasa, 24 Februari 2015

Ranupani membeku...

Perjalanan ini dimulai dari diputuskannya kelompok kami PKL ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau yang akan disebut dengan TNBTS. Awalnya kami akan PKL ke TNBB namun karena ada hal maka kami over ke TNBTS.
Tempat yang kami datangi pertama kali itu yakni Ranupani. Perjalanan yang kami tempuh itu sekitar 4  jam dari Tumpang. Dari Tumpang kami naik jeep menuju ranupani. Desa yang merupakan pemukiman terakhir jika ingin mendaki gunung semeru. jeep yang kami naiki itu semua bentuknya kayak mobil jeep yang bagian belakangnya terbuka. Jadi intinya kami semua nongkrong di luar jeep. Gak ada yang mau di dalam. Yaiyalah. Siapa yang mau melewatkan pengalaman pertama naik jeep begitu J
yuhuuuu :)
Setelah susun susun barang, perjalanan pun dimulai. Seteah semua ready di belakang, jeep nya pun mulai melaju perlahan. Jujur sih rasanya awesome gitu. Di kampung orang, diliatin, bawa tas carrier besar besar, berasa kayak pendaki gunung and traveller sejati deh. Kamu akan tau rasanya jika mencobanya :D
cool :)
beautifull :)
Setelah kami pun mulai masuk ke daerah TNBTS. Pertama yang kami lewati itu area glubuk klakah. Glubug klakah ini merupakan rest area. Desa ini kayak yang di tivi tivi itu, kebun mereka itu berbukit bukit. Yah namanya kali pertama lihat begitu pastinya amat sangat excited banget. Ternyata gak Cuma itu yang menyenangkan hati kami. Setelah 3 jaman terombang ambing tercampak dan terhempas di jeep itu, kami mulai bisa ngeliat yang namanya gunung semeru dari kejauhan. Pengen teriak teriak. Dan yang lebih mengagumkan itu ya pemandangan yang kami dapat di pertigaan jemplang. Pertigaan ini merupakan pertigaan yang memisahkan bromo sama desa ranupani.
bukit teletubies
gunung semeru terlihat malu malu menunjukkan dirinya..
Pemandangan disini amat sangat menakjubkan. Tidak salah kalau bromo itu jadi tujuan salah satu tujuan wisata andalan di indonesia. Dari kejauhan udah keliatan padang savana, yang dibelah ama jalan ke daerah cemoro lawang. Blum lagi dari kejauhan udah keliatan laut pasirnya. Oke kita fokus ke ranupani.
Setelah lewat pertigaan, dan kembali terombang ambing di jalanan, akhirnya kami masuk ke pintu gerbang yang bertuliskan “selamat datang ke desa wisata ranupani” gitu sih tulisannya kalau gak salah. Pas kami masuk ke desa ini, para penduduknya lagi ngadain kerja bakti bersihkan jalanan dari longsoran tanah gitu. Pada heran ngeliatin kami, tampaknya bukan karena carier kami sih, ya mereka bahkan udah biasa, tapi mungkin karena bulan kunjungan kami ke sana. Gimana gak, kami datang bulan februari yang jelas jelas pendakian di tutup. Gimana mereka gak heran yee, mungkin dalam pikiran mereka kami ini sangat amat kurang kerjaan.

kerja bakti penduduk
 Desa ranupani ini cukup adem ayem gak bising sama kendaran. Ya namanya buka  jalan perlintasan, ya jelas aja sepi. Kalau mau menyendiri dari dunia luar, desa ini recomended banget deh. Setelah masuk melewati gerbang desa, kami mulai melewati perumahan penduduk, kantor kepala desa, lapangan sepak bola dan kemudian yang paling ditunggu tunggu ya itu kami lewatin danau ranupani yang menggemparkan (?). amat sangat terharu melihat danaunya yang buat kami bengong. Kenapa terbengong? Ya karena amat sangat tidak menyangka akan menjumpai danau yang bisa dibilang jauh dari harapan mata dan batin kami.
selamat datang di ranupani
Jeep yang kami tumpangi melaju lagi ke pinggiran desa. Ya itu kantor resort TNBTS yang kami tuju. Kantor ini berada lebih tinggi dari desa itu sendiri dan dananunya. Dari kantor resort ini kami bisa melihat keseluruhan danau dan desanya. Pemandangannya cukup apik dari kantor resort ini. Bapak yang kami jumpai pertama kali yakni bapak Parningotan yang akan kami sapa dengan pak Ningot saja. Bapak ini cukup fenomenal ternyata di ranupani. Sebagai satu satunya orang batak dan pada akhirnya kami merasa bapak ini jadi keluarga terdekat kami. Bapak ini Tim sar yang bertugas di ranupani. Setelah itu bapak ini ngajak kami masuk kantor resort yang disambut oleh bapak kepala resort sendiri yakni pak Toni artaka. Pak Toni ini orangnya gak terlalu tinggi, kurus sih, rambutnya agak gondrong tapi otaknya tokcer J. Tanya aja jenis jenis tumbuhan, sama bapak ini mah kayak nanya jenis bunga ke tukang bunga. Bahkan ya sampai ke penyakit sama virusnya bapak ini tau. Kadang kala dia seperti dokter tumbuhan J. Kemudian kami dikenalkan sama pak tuangkat. Dan ke ibu tuangkat yang akhirnya jadi inang pengasuh kami di ranupani.
bertemu ranupani untuk pertama kalinya
Ranupani ini desa yang amat teramat dingin. Bagaimana tidak, suhu yang 11 derajat kami temui bagi mereka udah hangat, sedangkan kami yang lngsung dari medan kesa biasa kena suhu 30 derajat. Apa tak mau mati beku aja rasanya. Tiap kami mandi pasti ada yang teriak teriak, biar gak bersa dinginnya. Air yang biasa banyak kalo mandi, ini untuk keramas paling sanggup 3 gayung langsung udah. Rasanya itu kayak agi ikut ice bucket challenge, karena emang bener bener kayak es batu yang dibuat ke kepala. Sakitnya itu  kayak ditusuk tusuk jarum. Kepala juga bisa sakit habis keramas.
Pengalaman kami pertama ya diajak nyari pal batas sama pak susion. Bapak polhut yang ada di daerah ranupani. Awalnya tampaknya bapak itu gimana gitu, nyatanya asyik banget orangnya. Trus kami diajak untuk ketemu sama bapak kepala desa terdahulu. Dari bapak kepala desa ini barulah kami tau bahwa nama ranupani itu berasal dari dua suku kata ranu= danau dan pani= telinga. Jadi dulunya sebelum terjadi sedimentasi dan penyempitan danau, danau itu kelihatan seperti telinga kalau dari atas.
Desa ini masih terpencil, mayoritas penduduknya beragama hindu. Suku yang ada juga ykni suku tengger. Suku yang ciri khas orangnya menggunakan sarung. Bukan dipakai, namun diikat di punggung gitu. Kehidupan beragam dan berbudaya disini masih sangat erat. Penduduk saling menjungjung tinggi kehormatan dan tidak ada permasalahan yang mengarah ke arah SARA di desa ini.
penduduk setempat
Tanaman utama yang ditanam di desa ini yakni daun bawang dan kentang. Lahan pertanian penduduk disini berhektar hektar yang bertanam dan umumnya terawat. Pertaian disini cukup bagus. Pernah satu kali kami menanyai bapak yang selesai anen kentang, kalau hasil panennya kali itu sekitar 1 ton. Itu cukup besar. Penjualan hasil pertanian ini pun ke daerah bali yang dimana permintaan kentangnya tinggi.
Ekonomi penduduk cukup terbantu  dengan adanya dibuka pendakian ke gunung semeru. banyak penduduk yang membuka usaha penginapan, rumah makan. Pendadapatan penduduk cukup lumayan walaupun ini masih bersifat musiman saja. Di desa ini ada warung tempat jualan yang cukup menarik. Namanya warung langit. Kenapa menurut saya menarik karena namanya yang waarung langit dan ada ketenrangan di bawahnya yang menyatakan bahwa ini warung yang paling dekat ke langit J.
Di desa ini Cuma punya satu sd dan smp. Itupun masuknyakalau gurunya ada. Ya namanya juga desa yang jauh ke kota.
Setelah berada di desa ini, aku baru tau apa yang membuat orang merindkan tempat ini. Bukan karena keindahan ataupun keunikan topografi tapi lebih kepada mencari ketenangan hidup. Karena disini kita akan merasa jauh dari dunia luar. Kita bisa berbagi segala kerinduan kita akan alam. Kita bisa membagi keluh keah kita. Tak salah namanya ranupani, karena bagi ku dia layaknya telinga yang siap mendengar segala keluh kesah kegalauan orang orang yang datang kepadanya.

end

Kamis, 04 Desember 2014

Yess.. we are power ranger!!

      Kali ini aku mau menceritakan tentang kisah persahabatan 6 orang, bukan aksi heroik pahlawan warna warni seperti judulnya. Yes, we are power ranger, kenapa begitu? Let see the history J. 
Kami ini 6 orang anak manusia yang dipertemukan di tempat perkuliahan. Kami merasa karena kami dipersatukan oleh uang jajan. Ya wajar saja kami menyebut begitu karena persahabatan kami ini cukup murah, meriah, awet dan bahagia, (ceileh :D). Dan memang kami semua berasal dari kalangan menengah. Kenapa nama nya power ranger? Yah itu sebutan tak sengaja yang disebutkan orang-orang sama kami. Usut punya usut sih awalnya karena power ranger kan terdiri dari 6 orang gitu, ya mirip sama kami. Dan bukan kami yang memberi sebutan itu, tapi orang lain. Dan mulai semester 7 terkenallah geng kami dengan sebutan power ranger :D.
      Kita mulai di perkenalan ranger pertama yakni Ester dani Sihite. Dia ini tipe pekerja keras, malah sangat keras. Aku kenal sama dia dari satu SMP, jadi terhitung donk kalo aku berkawan sama dia udah sekitar 10 tahun gitu. Ester orangnya seru, keras kepala juga, kalau dia gak suka yaudah dia bilang gak ;). Tapii di balik itu semua dia baik hati lho, tipe perempuan yang oke punya, aku kadang suka ngiri lho sama dia. Koq bisa ada orang sebaik dia. Trus kalau dia pengen, psti dia usaha. Itu nilai plus dari dia.
ranger One
      Ranger ke dua yaitu steffi siagian. Diantara semua ranger-ranger ini, aku paling dekat dengan dia. Dia kawan seru seruan yang oke. Ada aja imajinasi dia yang buat orang lain ketawa. Humoris sih. Itu plus dari dia. Tapii kalau udah badmood, bisa melebihi mak lampir deh, apalagi kalau udah diem. Nightmare banget dehh.. banyak hal yang kami lewati berdua aja sama dia. Pernah nangis-nangisan bareng di kamar mandi lagi nyuci jerigen karena perjuangan di kepanitian PDPR. Andai mereka tau.. dia ini kalau lagi sedih pengennya dipeluk. Banyak orang sering nyebut kami si kembar, karena emank kemana mana bareng. Ada steffi, ada aku dan sebaliknya. Dunia berasa hampa deh kalau dia gak ada.
     Ranger ke tiga namanya Tiopan Lubis. Wahh ini orang paling keras kepala yang pernah aku temui. Dan satu nilai buruknya dia itu gak mau minta maaf mesti udah tau salah. Dia ini pacar steffi ;). Nilai plus nya yakni dia ini kompas semua perjalanan kami. Biasanya dia yang bawa jalan perjalanan kami. Kalau udah ngambek ni anak suka diem ehh melongos pergi gitu aja. Tio orangnya asyik, seru, humoris, dan kerempeng. Ya kerempeng, ini permasalahan pelik dia. Udah makan sebanyak apapun tetep aja kurus. Maaf tioo :D .
ranger 2 and 3
     Next ranger yakni suwartomo padang. Dia ini udah berkawan sama aku waktu dari kelas satu SMA, jadi sekitar 7 tahunan gitu. Dia orangnya penurut, dan gak mau kalah kalo soal tinggi badan. Kami suka sih ngeledek dia. Pernah satu kali kami kelewatan bullynya, dia nya ngambek trus gak mau nyakapin kami smuanya. Kejadiannya pas di bromo. Diantara semua dia yang paling peduli sama kawan. dia mudah terpengaruh nih. Kalau udah cerita heboh, suka kelepasan.
ranger 4
        Ranger ke lima yakni hisar manalu. Diantara semua pria pria di atas, dia ini paling humoris. Ada aja ide lawakannya, sampai yang tak terpikirkan oleh kami. Kalau udah melawak, susah berhentinya. Kami bilang sih dia ini playboy. Playboy tingkat akut. Hisar ini peduli koq, tap dia jarang nunjukkannya. Penengah dalam ngambil keputusan.
ranger 5
Ranger terakhir sh aku, aku gak mungkin menceritakan gimana aku, karena itu orang yang menilai bukan.
ranger 6
      Mereka-mereka ini pahlawan pahlawan kuliah aku. Aku penelitian dibantu mereka. Senyum, sedih, galau, strees, kegilaan kuliah aku habiskan dengan mereka. Sama-sama gila bareng, banyak hal yang dilewati bersama. Banyak moment yang bahkan ingin ku ulang lagi. Nanti jika udah di pekerjaan, pasti bukan mereka lagi yang aku temukan, ketawa ku sekarang pasti udah beda dengan ketawa aku pas kuliah. Becanda nya juga pasti udah beda. Aku kangen dengan mereka semua. Kami ada niatan reunian trus buat usaha bareng. Katanya sih rumah makan padang. Semoga saja kejadianJ.    
power ranger terdahulu
we are power ranger

Rabu, 03 Desember 2014

BABI LEPAS!!! (ketika yang memakan ketemu yang dimakan..)

Oke, perjalanan kali ini di lakukan di daerah delitua, masuk masuk jauh ke dalam, jauhlah pokoknya, pakek helm :D . kejadiannya sekitar september 2011 gitu. Udah lama yaaa :D
Perjalanan ini direncanakan  untuk survey mata kuliah sospen (sosial penyuluhan) sekalian ikut abang kelas mau survey agroforestry. Jujur ya sebagai anak baru di kampus, ya baru satu setengah tahun, kami kan masih polos tuh. Ya kami ngikut aja.
capcuss kita otw
Hari itu kami berangkatnya naek motor, ada 7 motor gitu, sedangkan kami yang ikut sospen ada 5 orang. Ditambah satu orang jadi sopir (eh maaf :D). Nah berangkatlah kami ke delitua. Jauhhh dehh masuknyaa. Sampai bosan. Lewat lagi pemandian sibiru-biru. Perjalannanya cukup enk sih sebenernya. Tapi lama bangett lhoo. Udah dibilang sampe bosen. Kalo naik mobil sih enak yaa, ini naek motor ditambah jalannya yang astagfirullah gitu.
boncengan aku
Nahhh udah jauh masuk terus, eh kami cukup kaget karena ketemu ama babi lepas. Men hari gini masih ada babi lepas. Kemudian kami yang sospen pun mikir, udah di pedalaman mana kami ini, soalnya memang bener2 Cuma ngikut doank. Selidik punya selidik, untung abang abang itu semua gak ada yang bawa parang. Kan bisa terancam kehidupan bernegara ini ya kan yaa. Dan hebohlah kami dengan babi itu. Macam baru lihat penampakan alam. Foto sana foto sini. Padahal udah biasa lihat babi, tapi di kandangin, gak lepas begini.
babi lepas

Daerah ini ntah apa namanya. Alamnya cukup pedesaan sih. Di tambah masih sepi. Jarak dari rumah ke rumah aja masih jauh. Yah mungkin itu kan 3 tahun lalu. Entahlah kalo sekarang, mungkin desa itu udah ada perkembangannya. Masuk dari delitua, keluar dari bandar baru. Pulang dari sana betul betul badan ini remuk minta di pijat. Sakit semua badan. Kami semua ngerasainnya. Serius :D
suasana desa nya
para pendekar waktu masih muda dulu

Selasa, 02 Desember 2014

Mt. sibayak (2094mdpl) i'm in love...

                Pendakian gunung yang kedua kali aku lakukan itu di gunung sibayak. Kalo gak salah sih berangkat bulan akhir juni gitu. Dulu aku Cuma berani bermimpi aja ke gunung ini. Setelah merasakan bagaimana nikmatnya menatap alam dari puncak sinabung, hati tergerak ingin ke sibayak. Lokasi ke dua gunung ini sama-sama di berastagi, namun beda persimpangan.
                Aku deket sama salah satu kawan cowok. Dia anak mapala gitu dan sepertinya hobi nya jalan-jalan juga. Waktu kemarin ke sinabung, dia janji akan nyusul, tapi entah kenapa dia gak jadi datang. Awalnya iseng-iseng hari itu hari minggu kami whatsaap an, yaa kala itu whatsapp aplikasi yang lagi ngetrend. Dia nanyain mau kemana jalan hari ini, aku yang emang pengen ke sibayak iseng aja bilang aku mau ke sibayak. Eh dia nanggepin serius. Dia bilang gak mungkin hari itu, nanti di lain hari. Seminggu berselang, tiba-tiba dia ngajak ke sibayak. Kebetulan di hari sabtu itu ada temen yang udah duluan naik ke sana. Mereka ada sekitar 3 orang gitu. Trus dia ngajak untuk nyari kawan yang lain. Yaa aku tanya sana sini ternyata gak ada kawan yang bisa. Jumat malam dia ngabarin, katanya ke sibayak nya di batalkan. Sangat amat kecewa. Nah aku buat status fb yang isinya kurang lebih jangan buat orang berharap kalo toh gak jadi. Ehh tiba-tiba dia whatsapp lagi. Dia bilang besok mau ada atau gak ada orang lain, kami tetep naik. So excited :D
                Besoknya ternyata ujung-ujungnya emank kami berdua aja yang bisa naik. Niatan sih di puncak sibayak bakal nyari tenda kawan yang udah ke sana duluan. Jadilah kami berangkat Cuma berdua.
                Kondisi cuaca hari itu kurang mendukung. Hujan sederas-derasnya di medan. Kami berangkat sekitar pukul 7 malam dari medan, naik motor. Kebayang donk hujan deras tambah petir, angin kencang tapi ntah kenapa aku dan dia sama-sama gak ada niat batalin rencana ke sibayak. Di perjalanan dari medan, lewat simpang pos sampai pancur batu itu jalanannya banjir parah. Entahlah apa yang ada di pikiran dia. Jalan macet ditambah banyak ranting-ranting pohon jatuh, tinggi air pun hampir selutut, celana udah basah, tapi tetap lanjut aja.
                Sampai di bandar baru kami berhenti sebentar beli logistik di indomaret, sekalian istirahat. Di sana hujan udah tinggal gerimis lagi. Dan kemudian perjalanan di lanjut. Nyampe di persimpangan air panas ssidebuk debuk, dia pesenin biar buang muka kalo dilihat ama penerima retribusi di dalam. Mungkin dia segan karena kondisi nya ya kami itu kayak pasangan. Jujur aja sih aku yaa ngikut aja apa kata dia. Pas bayar retribusi, karena emang pake helm dan mantel hujan ditambah udah malam dan minim penerangan, ya kami aman aja lewatnya. Lewat daerah geotermal, ada pipa air, kami berhenti buat ngisi air.
sibayak pertama kali
                Nyampe di lapangan yang biasa orang sebut landasan, motor dia di parkir disana. Di tutupin sama mantel hujan. Dulu itu kondisi sibayak gak serame sekarang. Dan dulu itu sibayak gak ada yang jualan, masih sepi sama amanlah.gak kayak sekarang L.
sibayak pertama kali
                Trek nya pun dimulai. Karena kondisi masih gerimis, ya kami berdua jalannya pake helm. Kebayang donk yah ngetrek pake helm. Dikira orang gila mungkin ya :D . Kami naik gitu, jalan masuknya ada sekitar satu meter gitu tingginya. Aku yang memang gak tinggi tinggi amat gak nyampe. Ya terpaksa di bantu ama dia lah.  Trus jalur trek nya udah ada gt. Jalurnya tangga-tangga gitu. Sebagian memang udah rusak, tapi bekasnya masih ada. Kata dia sih itu buatan belanda. Bagian hutan yang di lalui Cuma pandan hutan aja. Nah hutan pandan kan banyak durinya, aku gak sengaja kepleset gitu eh megang duri pandannya malah kecucuk. Durinya di dalam. Aku ngadu sama dia, trus dia bilang ntar kalo di puncak di ambilin. Jalan trus ketemu sama tanah kapur. Putih putih gitu. Perjalanan lanjut, mulai deh keliatan sisi kawah sibayaknya. Tanahnya mirip sama yang di tanjakan patah hati gunung sinabung. Setelah naik, baru deh kelihatan kawahnya. Trus kami jalan di sisi gunung buat ke daerah perkemahannya. Disana udah banyak tenda yang berdiri duluan. Dia lalu manggil-manggil kawan ku, ehh gak ada. Kami akhirnya mutusin kalo angun tenda di dekat batu besar. Batu itu sih sampe sekarang masih ada dan beberapa kali ke sibayak, aku buat tenda disitu juga :D .
sibayak kedua
                Gerimisnya udah reda. Kami selesai bangun tenda itu sekitar pukul setengah dua belas malam. Setelah gerimis reda, digantikan sama penampakan bintang-bintang yang rame, di tambah bulannya terang banget. Tengah malam paling terang yang aku lihat. Aku sama dia masuk tenda. Trus dia lihat jari aku yang kecucuk sama duri itu. Dia ambil gunting gitu buat ngambil durinya,karena duri pandan itu cukup keras. Trus dia pakein hansaplast J. Tendanya muatan 3 orang. Tapi yang iyanya Cuma bawa dua matras. Aku yang disitu emang masih bodoh soal kemping gak bawa apa2. Untungnya dia punya hemok. Jadi untuk sis itu dia lipat hemoknya supaya jadi alas di bagian yang kosong matras. Aku tidur di sudut gitu. Dia tidur di sebelah aku. Sleeping bag kami juga Cuma aku yang bawa, udah gitu yang tipis pula. Namanya aku gak tau ya kan. Dia kelihatan kedinginan gitu. Karena aku gak tega gitu, sleeping bag nya jadi aku bagi dua. Di bentuk kayak selimut gitu. Tetep aja sih dingin. Sebelum tidur kami banyak cerita. Cerita masa lalu masing masing sih lebih tepatnya. Udah jam empat gitu akhirnya dia tidur. Tauk deh beneran tidur apa gak. Satu sleeping bag, satu tenda, tidur samping pula. Gak tau lah bilangnya. Kali pertama.
sibayak kedua
sibayak ke tiga
                Esok paginya jam 7 gitu, kami naik ke spot yang bisa lihat matahari terbitnya. Bener-bener negeri di atas awan deh. Keren banget. Banyak orang udah di pal nya sibayak, tapi aku milih gak. Cukup lama di sana, akhirnya kami turun kembali ke tenda. Gak sengaja malah ketemu sama kawan yang kami cariin itu. Ternyata tendanya di samping kami. Gila kan. Kami lalu cerita cerita. Trus kawan kami itu packing duluan. Nah aku udah kebelet pipis sejak semalam, dan dia juga gitu ternyata. Dengan alasan mau bersihin peralatan masak, dia ngajak aku ke arah masuk keuar kawah. Gak ada orang sih kelihatannya. Di tempat ada airnya, aku berhenti duluan, mau bersihin nesting. Dia lanjut duluan mau pipis. Eh setelah pipis dia datang. Dia tidur lagii di dekat aku bersihin nesting. Trus aku udah gak kuat pipis. Aku bangunin dia, suruh dia pergi jauhh. Dia sih males-malesan. Dia bilang udah pipis aja, aku tidur koq. Aku sih kekeh biar dia pergi dulu.  Udah pergi baru deh bisa pipis.Kami di sana sampe jam sebelas siang gitu. Dia bisa tidur sedangkan aku sih kepanasan. Ternyata di puncak itu panasnya minta ampun. Membakar sampai ubun ubun lah. Kami orang terakhir yang turun dari sana. Di jalan turun dia bilang kenapa aku mau ikut sama dia padahal udah tau Cuma berdua, aku diam aja, aku malah tanya kenapa juga. Trus dia bilang karena aku percaya dia. Iya juga dalam hati aku berbisik. Ketemu motor yang di parkir, kami turun ke arah gundaling.
sibayak ke tiga
sibayak ke empat
sibayak kelima
                Siang itu aku baru sadar kalo turunnanya begitu. Karena semalam udah malam trus naikan, jadi gak berasa, ternyata serem amat turunnya. Aku sampai minta turun karena ngeri sendiri. Turunannya gitu, buat aku malah mepet ke tempat dudukan dia, dia nya malah gak ada tempat duduk lagi, mau mundur gak bisa karena kondisi kemiringannya itu. Udah agak rataan didkit trus dia bilang “ir, mundur dikit” > aku baru sadar dia udah gak duduk lagi, mepet ke stang motornya. Pengen ketawa sih sebenernya. Abis itu kami singgah ke rumah temen yang ada di sekitar situ. Trus pulang deh.
sibayak kelima

                Sampai sekarang sih, ini pendakian yang paling lucu, bodoh, banyak pelajaran sih yang aku dapat. Mungkin karena pendakian kali pertama ke sibayak. Pendakian yang cukup berkesan sih. Kalau bisa aku pengen ngulang lagi. Itu ceritaku J
kawah sibayak dan gunung sinabung dari kejauhan












Gunung Sinabung (2460 mdpl) Dalam Kenangan..

Agan agan sekalian pasti sudah tau gunung sinabung. Gunung yang sudah setahun lebih selalu erupsi. Gunung sinabung merupakan pendakian pertama kali yang aku lakukan bersama kawan-kawan ku. Untukku memang pertama kali tapi sebagian kawan ku tersebut tidak. Ada yang sudah empat, lima dan lainnya. Waahh sepertinya aku sudah ketinggalan jauh dengan mereka. Tapi itu tak jadi masalah di banding dengan tidak pernah sama sekali.
Pendakian sinabung ini kami lakukan sekitar tanggal 21 April 2013. Sudah satu setengah tahun berlalu. Kami berangkat siang hari dari medan. Diantara kami yang berangkat ada aku, ester, tio, tomo, hisar, adnin, ferry, ombun, eky, yudi dan yohanes. Kami hanya dua orang cewek, dan sama sama belum berpengalaman :D . Perjalanan dari Medan sampai ke berastagi memakan waktu sekitar 2 jam gitu. Sampai di berastagi, kami turun di pajak berastagi. Ongkosnya sekitar 10.000. Di sana kami mencari angkot yang masuk ke lau kawar. Kalau tidak salah sih nama angkotnya Kama.  Di dalam angkot penuh dengan manusia yang mau tidak mau harus membuat beberapa dari pria pria tersebut, bersedia nangkring di atas angkot. Aku lupa siapa yang di atas angkotnya. Yudi salah satu kawan yang ikut naek angkot dan duduk di depan ku ternyata ada phobia ayam. Phobia yang membuat kami habis ngetawain dia, gimana tidak karena di dalam angkot tersebut kebetulan ada ibu-ibu yang bawa ayam :D.

Kami penumpang terakhir yang turun di lau kawar. Suasana sudah soredan cukup dingin. Kami bergegas membuat tenda. Tenda yang kami buat ada sekitar 3 tenda gitu. Aku dan ester satu tenda dan hanya kami berdua aja.
danau lau kawar sore itu        
tenda penampungan kami
Malam itu danau lau kawar cukup dingin. Aku sendirian di dalam tenda, kawan yang lain sih pada sibuk cerita di luar tenda karena ada api unggun kecil yang di buat. Nahh disinilah tiba-tiba terjadi hal yang tidak aku duga. Entah itu nyata apa imajinasi aku aja. Di sebelah kanan tenda sedikit sedikit sih aku lihat ada seperti bayangan hitam kecil, lama-lama bayangan tersebut makin besar dan membentuk bayangan anak kecil seusia 10 tahun yang tepat berdiri di samping tenda. Aku cukup kaget, tapi tidak mau berburuk sangka. Aku keluarkan kepala ku dari pintu tenda. Aku hitung jumlah kawanku, da semua. Trus aku lihat kawanku gak ada yang berdiri di samping tenda. Aku diam aja saat itu. Aku takut itu bisa membuat kehebohan. Aku lalu manggil tio untuk menemani aku di dalam tenda.
Esok paginya kami merencanakan naik ke sinabung jam enam gitu. Dan lagi terjadilah sesuatu yang tidak aku duga. Pas bangun tidur perasaan ku udah gak enak sih. Rasa-rasanya seperti cewek yang PMS. Dan setelah numpang ke kamar mandi orang, ternyata iya, aku mens. Padahal itu bukan tanggalnya, baru sekitar dua minggu yang lalu aku dapet. Aku gak punya persiapan. Cari sana sini gak ada yang jual pembalut. Gawat pikirku. Nah di saat kritis dan kadung udah niat pengen naik, aku ingat kalo aku punya handuk yang seukuran sapu tangan. Jadilah itu tampon yang menggantikan pembalut. Kali pertama deh begituan.
Aku gak ada bilang ke kawan ku kalo aku tiba-tiba mens pagi itu. Yang tau hanya aku sama ester aja. Ester gak ikut naik kalo aku gak ikut. Aku pun kadung udah pengen naik. Akhirnya kami mendiamkan aja kalo aku dapet dan tetap ikut naik ke sinabung. Kami naik sekitar pukul 6 lewat gitu. Terlebih dahulu kami mengisi perut dulu.  Trek ke sinabung di awali dengan memasuki perladangan warga. Setelah itu ada perbatasan hutan dengan ladang warga. Dari perbatasan tersebut mulailah di lanjut perjalanan yang mulai mendaki.
shelter 1
Kami akhirnya tiba di shelter 1, di shelter ini ada seperti tempat kosong di pinggiran jalan yang di buat semacam tempat memberi sesembahan gitu. Ketika kami lewat, ada rokok yang diselipkan di ranting yang bercabang dua. Kami tidak terlalu lama disini, kami kemudian melanjutkan perjalanan ke shelter dua
shelter 2
Tiba di shelter dua, kami memilih istirahat dulu, sembari menikmati logistik yang kami bawa. Di antara shelter 1 dan shelter dua, ada persimpangan. Di dekat persimpangan tersebut, ada semacam tugu, walaupun agak tertutup rimbunnya daun, namun jika diperhatikan cukup nampak. Tugu ini merupakan tugu peringatan untuk anak ITM yang hilang pada saat mendaki gunung sinabung. Dan hingga kini jasadnya tidak ditemukan. Tugu itu sebagi tugu peringatan lokasi terakhir dia.  Kami tiba di shelter ini keadaan sudah cukup terang. Kondisi di shelter dua ini cukup enak, ada pohon tumbang yang bisa di jadikan tempat duduk. Kondisinya juga cukup lapang. Matahari pagi mulai menghangatkan badan kami. Setelah istirahat di rasa cukup, perjalanan kami lanjut ke shelter 3.

shelter 3
Shelter tiga biasa di sebut orang dengan pandan karena memang di shelter initumbuh pandan hutan yang cukup lebat. Salah pegang maka jari bisa luka tertusuk duri yang cukup keras dan panjang. Shelter ini merupakan tempat yang ada air bersih dan bisa di minum. Kami mengisi air untuk persiapan di atas. Air yang bisa diminum harus di tampung  dulu. Karena sumber airnya cukup kecil. Kemudian perjalanan kami lanjut ke shelter 4.
tanjakan patah hati
Shelter 4 ataupun di sebut tanjakan patah hati. Kenapa disebutnya begitu karena memang kondisi nya cukup curam, berbatu,dan bisa membuat orang langsung patah hati begitu melihatnya. Orang yang takut ketinggian mungkin sudah bisa terjun bebas dari tanjakan ini. Lewat dari shelter ini, mulailah tercium bau belerang. Sebelum mencapai kawah, akan melewati beberapa lubang-lubang kecil tempat keluarnya asap belerang namun dalam jumlah kecil. Dan sampailah kami di puncak sinabung.
bidadarinya :D
 
yihaaaa :D

Nah setelah puas menikmati keindahan puncak sinabung, kami pun turun. Di perjalanan turun tidak ada kendala, namun mulailah ada yang aneh. Dari shelter dua ke satu, perjalanan turunnya melebihi waktu normal yang kami tadi naik. Kami seolah olah berputar di spot itu aja. Karena memang baru kali pertama ke sana, aku sih cuek aja, namun agak heran juga karena fery dan adnin, kawan yang megang GPS dari tadi hanya lht GPS terus, dan seperti berbisik bisik ke adnin. Mereka berdua berjalan paling belakang dari kami. Setelah cukup lama akhirnya kami menemukan shelter 1 juga. Sedikit lega kemudian kami akhirnya sampai di perkemahan di tepi lau kawar.

packing pulang
Setelah packing, kami kemudian menaiki angkot yang membawa kami ke berastagi. Kami semua ada di dalam angkot tersebut. Kemudian ombun cerita kalo tadi malam tenda kami di kelilingi anjing dan anjingnya melolong lolong dekat sekali. Ternyata malam itu cukup horor, namun aku tidak tau. Dan kemudian aku ngaku kepada mereka kalo aku sebenernya tiba-tida dapet, dan terkuaklah ternyata tadi pas perjalanan turun, GPS yang kami gunakan hanya bergerak di satu titik. Namun mereka gak mau ngasi tau takut kami panik. Dan fery yang ada semacam sensitifnya terhadap dunia lain juga memberi tahu kalo tadi pas naik pagi hari, dia melihat banyak sekelebat bayangan yang mengikuti kami. Kemungkinan sih karena aku naik pas dapet dan biasanya yang begituan suka tau bau anyir darah. Kami pun kembali ke medan dalam keadaan sehat walafiat. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan. Based on my true story :) (iys).